gigI mUndu SusAh

Juli 28, 2009


Hot Deals $50 Off $1000

Ada beberapa solusi untuk mengatasi kesulitan meng-over transmisi manual ke posisi mundur. Pada edisi sebelumnya AstraWorld mengungkapkan satu cara, yaitu: lepas pedal kopling, kemudian injak kembali pedal kopling, baru masukkan gigi ke posisi mundur. Coba saja cara tersebut. Praktis, tuas transmisi langsung mudah masuk di posisi mundur. Mobil pun dapat digerakkan ke belakang. Beberapa pengendara sudah membuktikan keampuhan solusi dalam mengatasi masalah yang biasa muncul saat hendak parkir ini. Salah satu langkah lain untuk mengatasi masalah serupa adalah: masukkan dahulu ke gigi 1, baru kemudian geser transmisi ke posisi mundur. Hasilnya sama. Tuas transmisi akan mudah masuk ke posisi mundur. Alasan teknis di balik solusi ini hampir mirip dengan langkah pertama. Saat hendak mundur sangat mungkin kita mengalami masalah seperti di atas karena komponen gigi mundur disusun dengan konstruksi sejajar (sliding). Untuk bisa masuk, mata gigi pemutar dan alur gigi yang akan diputar harus berada pada posisi yang sangat pas. Sedikit saja meleset, tuas akan terasa keras. Seolah ada sesuatu yang mengganjal. Memang, tuas yang terasa keras itu berarti ada sesuatu yang mengganjal. Ganjalan itu akan hilang setelah tuas transmisi kita posisikan ke gigi 1 terlebih dahulu. Ini ada kaitannya dengan konstruksi gigi maju (1, 2, 3, 4 dan 5) yang menggunakan sistem syncromesh. Pada saat gigi di posisi 1, maka syncromesh menyamakan gigi pemutar dengan gigi yang akan diputar. Pergeseran pada konstruksi gigi maju tersebut dapat mengakibatkan pergeseran pula di konstruksi gigi mundur. Implikasi selanjutnya, kemungkinan besar akan terjadi kesesuaian antara mata gigi pemutar dan alur gigi yang akan diputar. Kesesuaian itulah yang kemudian memudahkan kita dalam menggeser tuas transmisi ke posisi mundur. Seandainya masih terasa keras juga, artinya pergeseran tersebut belum sampai pada titik yang pas. Ulangi lagi langkah serupa: masukkan ke gigi 1, baru kemudian geser tuas transmisi ke posisi mundur.

img1


ring pIstoN

Juli 28, 2009

Performa mesin adalah salah satu perhatian penting para pengendara. Paling enak, begitu gas diinjak dapur pacu mobil merespon dengan amat maksimal. Pengendara pasti mengeluh bila mesin terasa tak bertenaga. Bukan hanya karena mesin payah, tapi praktis gejala semacam ini juga menunjukkan konsumsi bahan bakar yang boros. Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya kebocoran kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal. Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran. Kebocoran dapat menyebabkan kompresi mesin menurun sehingga output yang dihasilkan mesin pun kecil. Diantara beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah kerusakan pada ring piston. Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat tergores (aus), atau kotor. Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin sangat kuat mengingat ring piston memegang peranan penting dalam menjaga kerapatan antara piston dan dinding silinder. Dengan kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila terlalu banyak masuk ke ruang oli, akan menyebabkan tekanan kompresi mesin menurun. Nah, bila merasakan tenaga mesin yang lemah disertai gejala-gejala seperti di atas, maka coba fokuskan perhatian ke masalah kompresi. Caranya: Lakukan tes tekanan kompresi. Ada alat khusus yang bisa digunakan yang bisa menunjukkan standar tekanan kompresi yang diijinkan oleh masing-masing kendaraan. Bila tekanan kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah menemukan penyebab masalah kompresi. Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada ring piston. Bisa juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking silinder head (gasket) tidak dapat merapatkan blok silinder dan silinder head. Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli, maka penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder dan ring piston. Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul. Sebetulnya, masalah di atas dapat kita hindari. Yaitu, dengan melakukan perawatan rutin. Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan sistem pendinginan mesin (air radiator). Oli harus diperiksa dan diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada tipe yang digunakan. Bisa setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi produsen oli. Kuantitas dan kualitas oli juga harus diperiksa. Harus diantara garis E ? F. Lebih save bila berada di posisi F. Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan sampai timbul korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan mesin.

genuniepart

Sumber : Tabloid Otomotif


Kaca mAcet

Juli 28, 2009

Bagi pengendara yang kendaraannya sudah dilengkapi power window, periksalah kaca jendela pintu sebelah kanan. Tekan tombol power window. Kemungkinan besar, kaca jendelanya masih normal-normal saja. Sekali tekan, kaca turun atau naik dengan lancar. Tapi, coba lakukan hal yang sama pada kaca jendela bagian belakang sebelah kiri maupun kanan. Jangan-jangan, salah satu atau kedua kaca jendela pintu tersebut tidak dapat turun naik selancar kaca jendela kanan depan. Terasa agak tersendat-sendat. Bahkan macet sama sekali. Begitulah keluhan mengenai power window yang disampaikan para pengendara pada umumnya, yaitu: macet pada kaca jendela belakang. Kaca jendela sebelah depan kanan relatif lebih lancar karena memang sering dioperasikan. Pada umumnya kemacetan ini terjadi karena karat pada komponen-komponen power window. Biasanya karat-karat itu ada di logam-logam regulator. Karat itu juga seringkali ditemukan di gigi-gigi penggerak motor power window. Karat itu sendiri terbentuk karena air yang masuk lewat karet-karet (seal) pintu. Karena itu, untuk mencegah kasus seperti ini, ada beberapa hal sederhana yang harus kita lakukan: Ganti karet list kaca apabila karet tersebut sudah mengeras dan rusak. Seal yang tidak menutup secara sempurna inilah yang membuat air menerobos dan masuk sehingga membuat karat di logam-logam tersebut. Sering mengoperasikan power window. Baik pada kaca jendela pintu depan maupun belakang. Pengoperasian ini dapat meminimalisir proses korosi. Dengan dua hal ini, kemungkinan power window macet dapat kita hindari. Tapi, jika kemacetan ini sudah terjadi, solusinya juga mudah. Yaitu, tinggal membersihkan karat dan melumasi (memberi gemuk/grease) logam-logam tadi. Cuma, perlu diketahui bahwa untuk membongkar dan menyentuh motor power window sedikit agak rumit. Anda perlu membuka banyak baut yang terpasang pada pintu-pintu mobil. Hati-hati bila ingin melakukannya sendiri. Beberapa tips penanganan power window macet menyebutkan langkah-langkah yang tampak mudah. Mulai dari membongkar door trim, membuka tuas pemutar kaca, mencopot sakelar power window hingga membersihkan dan melumasi logam yang berkarat. Tapi, menurut hemat kami, sebaiknya serahkan penanganan power window macet ke para mekanik di bengkel saja. Sebab, bila Anda salah membuka, bukan tak mungkin ada bagian yang justru patah. Selain itu, berhubung kunci-kunci dan baut cukup banyak, kemungkinan salah pasang pun bisa saja terjadi.

by : otomotif


Mesin SUsah hIduP

Juli 28, 2009

Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha mengutak-atik mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan kondisi terminal-terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak bermasalah. Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa kabel-kabel pada sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini sudah mulai rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat selanjutnya, aliran listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat mungkin terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering panas. Karenanya, kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun ke atas. Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya: Siapkan kabel dan relay. Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay. Hubungkan Terminal 86 relay ke massa. Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki. Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter. Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus listrik yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung menuju magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh magnetic clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor starter bereaksi.

by: otomotif